Tumbuhan yang kita kenal sebagai tanaman obat di Indonesia ini banyak
kita jumpai di pulau tersebut. Di Cina, tumbuhan dengan nama Shian Tao
ini sudah lebih dahulu dikenal dan dimanfaatkan sebagai obat untuk
penyembuhan berbagai penyakit.
Dahulu, tanaman ini ditakuti sebab dikenal beracun. Masyarakat
menganggapnya gulma. Namun, pada perkembangannya masyarakat
memanfaatkannya sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh karena
bunganya yang cantik dan harum. Ukurannya tidak terlalu besar dengan
tinggi tiga meter tentu sangat cocok sebagai pohon peneduh.
Selain sebagai tanaman hias, tentunya mahkota dewa sering kita
manfaatkan sebagai tanaman obat. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan
untuk pengobatan adalah buah. Buah mahkota dewa atau dalam istilah Latin
Simplisia Phaleriae Fructus memiliki betuk bulat. berwarna hijau saat
masih muda dan merah cerah ketika matang.
Buah mahkota dewa terdiri dari kulit, daging, cangkang biji, dan biji
buah. Biji buah adal bagian paling dihindari karena cukup beracun.
Pada buah mahkota dewa ini terkandung banyak zat aktif yang sangat berguna untuk tubuh kita. Seperti:
Pada buah mahkota dewa ini terkandung banyak zat aktif yang sangat berguna untuk tubuh kita. Seperti:
Alkaloid, zat ini bersifat detoksifikasi, sehingga dapat menetralisir racun dalam tubuh.
Saponin, bermanfaat sebagai sumber antibakteri dan antivirus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan vitalitas, serta mengurangi kadar gula dalam darah dan penggumpalan darah.
Saponin, bermanfaat sebagai sumber antibakteri dan antivirus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan vitalitas, serta mengurangi kadar gula dalam darah dan penggumpalan darah.
Flavonoid, melancarkan peredaran darah dan mencegah
penyumbatan di pembuluh darah; mengurangi kandungan kolesterol dan
penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah; mengurangi kadar risiko
penyakit jantung koroner; mengandung antiinflamasi (antiradang),
sehingga dapat berfungsi sebagai anti-oksidan; mengurangi rasa sakit
jika terjadi pendarahan atau pembengkakan.
Dan Polifenol, berfungsi sebagai antihistamin (antialergi).
Dan Polifenol, berfungsi sebagai antihistamin (antialergi).
Mengolah Mahkota Dewa
Karena khasiatnya ini, maka mahkota dewa bisa dimanfaatkan sebagai obat. Namun, sebelum mengolahnya terlebih dahulu perlu juga kita tahu cara menyimpannya agar lebih awet. pengawetan buah ini dapat dilakukan dengan pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pada pendinginan tentu kita semua tahu seperti apa caranya. Juga dengan pengalengan yang umumnya dilakukan di pabrik.
Karena khasiatnya ini, maka mahkota dewa bisa dimanfaatkan sebagai obat. Namun, sebelum mengolahnya terlebih dahulu perlu juga kita tahu cara menyimpannya agar lebih awet. pengawetan buah ini dapat dilakukan dengan pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pada pendinginan tentu kita semua tahu seperti apa caranya. Juga dengan pengalengan yang umumnya dilakukan di pabrik.
Sementara, pengeringan buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar
air, agar tidak ada air yang tersisa untuk media hidup mikroba perusak,
sehingga dapat memperpanjang umur buah mahkota dewa tersebut.
Sementara cara mengolah mahkota dewa tidaklah terlalu sulit. Daging
buah segar dipotong menjadi kecil dan dikeringkan. Setelah kering,
daging buah mahkota dewa tersebut direbus. Air hasil rebusan tersebutlah
yang dikonsumsi sebagai obat. Namun, untuk penyakit tertentu biasanya
dicampur dengan bahan obat lainnya.
Bagian buah mahkota dewa ini berguna untuk menyembuhkan berbagai
penyakit, diantaranya diabetes, rematik, kangker payudara, kangker
rahim, asam urat, hepatitis, disentri dan lain-lain. Akan tetapi, saat
ini banyak juga didapati teh buah mahota dewa yang terbuat dari kulit
serta daging buah, sehingga tidak perlu repot-repot mengolahnya.
Wajarlah jika mahkota dewa banyak dicari. Sebab kesehatan sangat
berarti bagi manusia semacam kita. Dan mahkota dewa ini seperti layaknya
sala satu dewa penolong di himpitan ekonomi sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar