Eropa kaya akan sejarah peradaban manusia yang spektakuler. Hal ini
dapat dilihat dari peninggalan bangunan baik yang masih utuh terawat
hingga sisa-sisa reruntuhan bangunan megah. Ini bukan hanya mencakup
tentang penemuan bangunan bersejarah paling populer seperti Stonehenge
yang ada di Inggris atau reruntuhan kota tua Parthenon di Yunani.
Untuk benar-benar menjelajahi reruntuhan sejarah yang ada di Eropa,
kalian harus mengunjungi daerah-daerah terpencil untuk menyaksikan
pemandangan luar biasa yang jarang dilihat orang lain. Berikut ini
daftar reruntuhan bangunan kuno di Eropa yang masih jarang diketahui
para turis.
1. Grasburg Castle, Swiss – Kastil Kuno di Swiss
Sebagian besar para wisatawan yang hobi berwisata sejarah di Eropa
tidak pernah memasukkan Swiss ke dalam daftar kunjungan mereka. Dalam
pikiran mereka hanya ada Italia, Yunani atau Inggris lah yang memiliki
peradaban kuno. Namun sebenarnya anggapan mereka salah, sebab Swiss juga
memiliki situs reruntuhan bangunan kuno yang layak dikunjungi dan sarat
akan nilai sejarahnya.
Adalah Grasburg Castle, sebuah reruntuhan kastil kuno yang berada di
Kotamadya Schwarzenburg, Kanton Bern, di Swiss. Reruntuhan kastil ini
menjadi situs terbesar di Swiss dan masuk kedalam situs Warisan Nasional
negara tersebut. Berdasarkan legenda, kastil ini dibangun oleh seorang
pemburu dari Romawi yang mendapatkan hak kepemilikan lahan dari rusa
yang ditolongnya dari ancaman naga ganas.
2. Kuil Segesta, Sisilia – Reruntuhan Kuno di Italia Khas Yunani
Sepintas bangunan kuno satu ini sangat mirip dengan Parthenon di
Atena, Yunani. Bangunan tersebut bernama kuil Segesta yang beradadi
sebelah barat laut pulau Sisilia, sekitar 75 kilometer dari Palermo.
Reruntuhan ini sangat spektakuler karena masih berdiri kokoh dan terawat
dengan baik hingga kini.
Tidak adanya atap di reruntuhan bangunan ini bukan berarti bangunan
tersebut runtuh karena terkikis waktu tetapi memang pembangunan yang
dilakukan pada tahun 430 sebelum masehi itulah yang tidak pernah
terselesaikan. Adapun bentuknya yang menyerupai Parthenon karena dahulu
kala di daerah Segesta penduduknya adalah campuran antara Elymian dan
Yunani Ionian. Sehingga itulah yang menyebabkan adanya percampuran
budaya dan gaya arsitektur bangunannya.
3. The Poulnabrone Dolmen, Irlandia – Situs Kuno Mirip Stonehenge
Jika Kuil Segesta memiliki kemiripan dengan Parthenon di Yunani, maka
Irlandia memiliki situs kuno mirip Stonehenge dalam diri Poulnabrone
Dolmen. Situs reruntuhan kuno ini berasal dari zaman Neolitikum, sekitar
tahun 4200 dan 2900 sebelum masehi. Letaknya berada di 8 kilometer dari
kota Ballyvaughan tepatnya di County Clare, Irlandia.
Reruntuhan bangunan ini merupakan sebuah gerbang pemakaman yang
digunakan pada zamannya. Beberapa bangunan yang ditemukan di sana
memiliki bentuk menyerupai Stonehenge di Inggris namun dalam bentuk yang
paling dasar dan sisanya dalam bentuk gua. Dan ada satu struktur
bangunan yang besar bernama Poulnabrone Dolmen yang berfungsi sebagai
ruang pemakaman.
4. Kuil Asklepieon, Yunani – Kuil Penyembahan Dewa Penyembuhan
Reruntuhan kuil di Tunani ini sangat populer di tahun 350 sebelum
masehi. Banyak peziarah berbondong-bondong mengunjungi Asklepieon.
Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang sedang sakit dan mencari
kesembuhan dengan bermeditasi di dalam kuil tersebut. Banyak dari mereka
yang mengaku mendapatkan mimpi didatangi seorang tabib dan
memberikannya resep.
Kuil Asklepieon sendiri memang kuil yang dipersembahkan bagi dewa
Asclepius atau dewa penyembuhan.Di Yunani sendiri setidaknya terdapat
300 Asklepieon di seluruh penjuru negeri. Dari sekian banyak situs yang
ditemukan, hanya beberapa saja yang masih utuh salah satunya yang berada
di pulau Kos, yaitu Asklepieon Kos ini. Reruntuhan kuil ini berada di
pedesaan yang memiliki pemandangan yang indah sehingga sangat bagus
untuk tempat eksplorasi para traveler.
5. Pottu Codinu, Italia – Rumah Para Peri
Memiliki karakteristik bangunan yang berbeda dari situ-situs
peninggalan sejarah sejenisnya, Pottu Condinu di Sardinia, Italia
bukanlah bekas istana, kuil ataupun sebuah gedung teater. Situs ini jauh
lebih kuno lagi dibanding penemuan serupa.
Pottu Codinu adalah sisa-sisa tanah pemakaman kuno yag datang dari
masa 3.500 sebelum masehi atau berada di akhir zaman Neolitikum.
Reruntuhan ini bukanlah sebuah bangunan melainkan sebuah gua buatan
manusia yang digali dari dalam tanah.
Di sana ditemukan sembilan Domus De Janas ayau rumah peri. Hingga kini kondisinya masih terawat dan saat musim dingin dan musim semi tiba akan tumbuh rerumputan hijau mengelilingi makam yang membuat suasana makin menggugah.
Di sana ditemukan sembilan Domus De Janas ayau rumah peri. Hingga kini kondisinya masih terawat dan saat musim dingin dan musim semi tiba akan tumbuh rerumputan hijau mengelilingi makam yang membuat suasana makin menggugah.
6. Visegrad, Pest County, Hungaria – Puri di Puncak Bukit
Visegrad merupakan sebuah kota kecil di Pest County, Hungaria. Di
sana juga menjadi tempat berdirinya sebuah puri kuno terkenal bernama
Puri Visegrad. Situs ini adalah reruntuhan dari masa kejayaan Raja
Matthias Corvinus yang berkuasa di awal zaman Renaissance yang tidak
lain adalah sisa-sisa istana musim dinginnya.
Visegrad sendiri dibangun pada tahun 1009 yang saat itu berstatus
sebagai kota kabupaten. Bangunan ini hancur akibat serangan Turki ke
Eropa pada tahun 1242 dan sempat dibangun kembali oleh Raja Charles I
pada athun 1325 namun dengan lokasi yang berbeda yaitu agak ke selatan
dari kota lama. Kini sisa-sisa reruntuhan kastil menjadi objek wisata
yang dibuka untuk umum.
7. Kastil St. Hilarion, Siprus Utara – Kastil Pertahanan di Puncak Gunung
Bertengger di atas sebuah gunung di Kyrenia, Kastil St Hilarion
adalah salah satu reruntuhan kuno paling dramatis dari Eropa. Namanya
sama dengan nama biksu terkemuka dari Palestina bernama St Hilarion yang
agung, namun menurut sejarah bukan nama biksu tersebut yang digunakan
untuk menamai kastil ini melainkan biksu lain yang memiliki nama yang
sama.
Kastil St. Hilarion sendiri adalah satu-satunya bangunan kuno yang
tersisa di pegunungan Kyrenia, yang lainnya seperti Kantara dan
Buffavento telah rusak total dan tidak dapat dijumpai wujudnya. Pada
awalnya Saint Hilarion adalah sebuah biara yang dibangun pada abad
ke-11. Pembangunannya yang berada di pegunungan berfungsi sebagai kastil
pertahanan terhadap serangan bajak laut Arab yang sering merampok di
pantai itu.
8. Ephesus, Turki – Reruntuhan Kota Kuno Yunani di Turki
Memang tidak salah jika julukan ibukota sejarah Eropa disematkan
kepada Yunani. Pasalnya di negara inilah banyak sekali ditemui
reruntuhan bangunan kuno yang menggambarkan kebesaran peradaban di
Yunani. Tidak hanya itu saja, jejak-jejak peninggalan bangunannya pun
tersebar hingga ke Turki. Salah satu situs bangunan kuno yang jarang
diketahui orang adalah Ephesus. Situs ini berbeda dengan reruntuhan kuno
yang banyak ditemukan di Eropa karena ini bukan hanya sekedar bangunan
saja melainkan sebuah kota.
Ephesus merupakan kota Kuno Yunani yang berada di pantai Ionia,
Provinsi Izmir, Turki. Di situs ini banyak dijumpai reruntuhan puluhan
candi, air mancur, perpustakaan dan jalan-jalan. Kota ini juga terkenal
dengan kuil Artemisnya yang berasal dari tahun 550 sebelum masehi dan
menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Rusaknya kuil
diperkirakan terjadi di tahun 268 masehi akibat serangan dari bangsa
Goth. Ephesus sendiri diyakini sebagai kuburan para gladiator hebat.
Kini sisa-sisa bangunannya menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun
internasional.
9. Pula, Kroasia – Colosseumnya Kroasia
Pula adalah sebuah kota kuno di tepi Kroasia. Di kota ini menyimpan
banyak kontruksi kuno seperti candi, amfiteater, dan gerbang kuno yang
berasal dari abad pertengahan dan bahkan mungkin saja dari zaman
prasejarah. Dan dari sekian banyak reruntuhan bangunan kuno yang ada di
Pula, ada satu yang paling terkenal adalah Pula Arena.
Pula Arena merupakan nama dari amfiteater Romawi kuno yang masih
tersisa di Kroasia. Praktis bangunan ini hanya menyisakan 4 menara saja
dan menjadi satu diantara 6 Arena Romawi terbesar yang masih tersisa di
dunia. Jika dilihat bangunan Arena Pula ini memiliki struktur bangunan
mirip Colosseum di Roma, Italia.
10. Plovdiv Roman Theatre, Bulgaria – Tempat Teater Bangsa Romawi
Plovdiv Roman Theatre yang berada di Plodiv, kota terbesar kedua di
Bulgaria merupakan sebuah teater kuno yang berasal dari tahun 100
masehi. Bangunan ini didesain memiliki 28 baris kursi marmer yang diatur
dalam formasi tapal kuda dan terdiri dari tiga lantai menjadikannya
salah satu teater termegah yang dibangun pada zamannya.
Teater kuno ini sudah berulang kali mengalami kerusakan parah, namun
kini keindahan dari tempat bersejarah ini telah dikembalikan seutuhnya
setelah melalui tahap restorasi yang panjang. Kini banyak orang yang
meminta diadakannya pertunjukan tiap malam di arena tersebut untuk
mengenang sejarah kebudayaan Bangsa Romawi yang sempat berjaya ribuan
tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar