Pulau besar di ujung timur Indonesia menyimpan berjuta keindahan alam
yang masih tersembunyi. Setelah keindahan Raja Ampat yang sudah lebih
dahulu mendunia kini ada satu lagi spot keren yang bisa traveler
jelajahi di pulau Papua. Teluk Triton, sebuah pantai yang berada di
Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat mulai dilirik keindahannya oleh
pecinta traveling.
Lautan yang teduh berpadu dengan wana jingga langit membuat senja
yang begitu sempurna di pantai ini. Teluk Triton memang terkenal dengan
julukan surga yang cantik untuk melihat matahari tenggelam. Di tempat
ini pula hidup sekitar 959 jenis ikan dan 471 jenis karang hidup di
dalam lautnya yang tenang. Tidak hanya melulu soal keindahan pantai saja
yang ditawarkan Teluk Triton, berikut ulasan tentang apa saja yang
dapat traveler lakukan di sana.
1. Menyaksikan Lukisan Prasejarah pada Dinding Tebing Karang di Maimai
Mungkin ada baiknya traveler menjelajahi kawasan pegunungan di Maimai
sebelum bermain air di teluk Triton. Karena di sana Anda akan menemukan
dan melihat langsung budaya yang tidak kalah menarik. Terdapat
gambar-gambar kuno dari zaman prasejarah yang menjadi harta karun yang
tak ternilai harganya.
Lukisan tersebut berupa telapak tangan, tengkorak dan binatang yang
dapat ditemukan di dinding tebing yang memanjang sejauh satu kilometer.
Yang uni dari lukisan ini adalah letaknya yang berada di tebing yang
kesemuanya itu sangat sulit untuk dijangkau dengan tangan telanjang
karena lokasinya yang sangat curam. Jadi hingga kini belum diketahui
bagaimana orang-orang zaman dahulu membuat lukisan spektakuler tersebut.
2. Melihat Atraksi Paus Bryde di Perairan Triton
Sunset yang sempurna dan lukisan kuno adalah awal dari pertunjukan
Teluk Triton. Setelah ini traveler masih akan ditantang berjelajah
hingga Kampung Lobo. Temukan atraksi mamalia raksasa lautan yang ada
dalam diri paus Bryde di tempat ini. Paus-paus ini akan menari ditengah
lautan dan sesekali menyemburkan air ke udara melalui lubang di
punggungnya. Jenis paus yang tergolong mungil dari jenis lainnya ini
sangat menyukai kehangatan perairan tropis Teluk Triton.
Tidak seperti di daerah lain dimana setiap paus yang muncul menjadi
incaran pemburu, di sini paus-paus ini hidup dengan harmonis dengan
masyarakat Teluk Triton lho. Para nelayan tidak pernah sekalipun memburu
mamalia laut ini, mereka malah menganggap binatang ini adalah
penyelamat mereka sehingga diperlakukan seperti keluarga sendiri.
Makanya tidak heran jika binatang ini tanpa canggung muncul dan
bermain-main di sekitar perahu nelayan.
3. Bermain-main dengan Biota Laut Teluk Triton
Teluk Triton tak hanya dianugerahi pemandangan luar saja yang begitu
mempesona. Jauh di dalam perairan juga menyimpan berjuta kejutan dalam
bentuk kekayaan biota laut yang hidup secara harmonis. Memang teluk ini
terkenal dengan jenis karang lunaknya atau soft coral yang menjadi daya
tarik para penggemar diving dan snorkeling.
Di tempat ini hidup sekitar 959 jenis ikan dan 471 jenis karang hidup
yang akan memanjakan mata para diver yang mejelajahi alam bawah laut
Teluk Triton. Spot penyelaman yang populer di sini adalah di sekitar
Temintoi dan Selat Iris. Banyaknya jenis ikan di sini juga sangat cocok
sebagai arena memancing. Jika sudah puas menjelajahi dasar laut maka
sempatkanlah menyusuri Pulau Umbrom yang terkenal dengan pasir putihnya
dan juga ke Pulau Kelelawar yang menjadi rumah ribuan kelelawar.
4. Menyambangi Benteng Peninggalan Belanda di Kampung Lobo
Selain keindahan alam baik di permukaan maupun dasar laut, masih ada
satu destinasi lagi yang sayang untuk dilewatkan jika berada di Teluk
Triton. Tepatnya berada di Kampung Lobo, disana traveler bisa
menyaksikan jejak peninggalan Hindia Belanda berupa benteng Fort du Bus
yang dibangun pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1828.
Pembangunan benteng ini pada zaman dahulu sebagai penanda lahirnya
koloni Hindia Belanda di tanah Papua.Ketika itu, Hindia Belanda bersedia
mengangkat tiga penduduk pribumi untuk mengepalai tiga daerah, mereka
adalah Raja Namatota, Raja Lokajihia yaitu Kasa, dan Lutu mereka itu
adalah orang-orang terpandang di Lobo, Mewara dan Sendawan.
5. Pilihan Transportasi Menuju Teluk Triton dan Akomodasi di Lokasi
Mungkin disinilah kendala yang akan traveler temui ketika ingin
menyambangi Teluk Triton. Anda benar-benar harus berusaha lebih keras
untuk dapat mencapai lokasi ditambah dukungan finansial yang agak tebal
tentunya. Karena satu-satunya transportasi yang tersedia adalah dengan
melewati jalur laut.
Ya, para traveler yang berkeinginan berlibur ke Teluk Triton tidak
punya pilihan lain kecuali lewat jalur laut. Belum ada kapal wisata
reguler yang melayani rute menuju teluk ini sehingga para traveler harus
rela mengeluarkan biaya sebesar 4,5 juta untuk sekedar menyewa
speedboat. Cukup mahal sebenarnya tapi hal ini berbanding lurus dengan
apa yang akan Anda dapatkan di Teluk Triton nanti.
Jangan khawatir soal akomodasi di lokasi ini karena di Teluk Triton
sudah dibangun penginapan-penginapan di sekitar kampung Lobo, salah
satunya adalah penginapan Garuda. Atau Anda bisa kembali ke kota Kaimana
dan menginap di sana. Di kota Kaimana ini Anda akan dengan mudah
menemukan tempat menginap yang nyaman untuk menghabiskan malam panjang
Anda. Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan liburan Anda ke Teluk
Triton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar