Kumpulan Widget Animasi
Selamat Datang di nandangal-farizi blogspot.com

Rabu, 14 Januari 2015

Teluk Triton, Permata Baru di Ujung Timur Indonesia

Pulau besar di ujung timur Indonesia menyimpan berjuta keindahan alam yang masih tersembunyi. Setelah keindahan Raja Ampat yang sudah lebih dahulu mendunia kini ada satu lagi spot keren yang bisa traveler jelajahi di pulau Papua. Teluk Triton, sebuah pantai yang berada di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat mulai dilirik keindahannya oleh pecinta traveling.
Lautan yang teduh berpadu dengan wana jingga langit membuat senja yang begitu sempurna di pantai ini. Teluk Triton memang terkenal dengan julukan surga yang cantik untuk melihat matahari tenggelam. Di tempat ini pula hidup sekitar 959 jenis ikan dan 471 jenis karang hidup di dalam lautnya yang tenang. Tidak hanya melulu soal keindahan pantai saja yang ditawarkan Teluk Triton, berikut ulasan tentang apa saja yang dapat traveler lakukan di sana.

1. Menyaksikan Lukisan Prasejarah pada Dinding Tebing Karang di Maimai


Mungkin ada baiknya traveler menjelajahi kawasan pegunungan di Maimai sebelum bermain air di teluk Triton. Karena di sana Anda akan menemukan dan melihat langsung budaya yang tidak kalah menarik. Terdapat gambar-gambar kuno dari zaman prasejarah yang menjadi harta karun yang tak ternilai harganya.


Lukisan prasejarah yang ada di Teluk Triton (c) johananitadotcom.files.wordpress.com
Lukisan prasejarah yang ada di Teluk Triton 


Lukisan tersebut berupa telapak tangan, tengkorak dan binatang yang dapat ditemukan di dinding tebing yang memanjang sejauh satu kilometer. Yang uni dari lukisan ini adalah letaknya yang berada di tebing yang kesemuanya itu sangat sulit untuk dijangkau dengan tangan telanjang karena lokasinya yang sangat curam. Jadi hingga kini belum diketahui bagaimana orang-orang zaman dahulu membuat lukisan spektakuler tersebut.

2. Melihat Atraksi Paus Bryde di Perairan Triton


Sunset yang sempurna dan lukisan kuno adalah awal dari pertunjukan Teluk Triton. Setelah ini traveler masih akan ditantang berjelajah hingga Kampung Lobo. Temukan atraksi mamalia raksasa lautan yang ada dalam diri paus Bryde di tempat ini. Paus-paus ini akan menari ditengah lautan dan sesekali menyemburkan air ke udara melalui lubang di punggungnya. Jenis paus yang tergolong mungil dari jenis lainnya ini sangat menyukai kehangatan perairan tropis Teluk Triton.

Paus Brydes di Teluk Triton (c) whaleopedia.org
Paus Brydes di Teluk Triton 


Tidak seperti di daerah lain dimana setiap paus yang muncul menjadi incaran pemburu, di sini paus-paus ini hidup dengan harmonis dengan masyarakat Teluk Triton lho. Para nelayan tidak pernah sekalipun memburu mamalia laut ini, mereka malah menganggap binatang ini adalah penyelamat mereka sehingga diperlakukan seperti keluarga sendiri. Makanya tidak heran jika binatang ini tanpa canggung muncul dan bermain-main di sekitar perahu nelayan.

3. Bermain-main dengan Biota Laut Teluk Triton


Teluk Triton tak hanya dianugerahi pemandangan luar saja yang begitu mempesona. Jauh di dalam perairan juga menyimpan berjuta kejutan dalam bentuk kekayaan biota laut yang hidup secara harmonis. Memang teluk ini terkenal dengan jenis karang lunaknya atau soft coral yang menjadi daya tarik para penggemar diving dan snorkeling.

Teluk Triton sangat asik untuk dijadikan spot diving dan snorkeling (c) underwaterphotography.files.wordpress.com


Di tempat ini hidup sekitar 959 jenis ikan dan 471 jenis karang hidup yang akan memanjakan mata para diver yang mejelajahi alam bawah laut Teluk Triton. Spot penyelaman yang populer di sini adalah di sekitar Temintoi dan Selat Iris. Banyaknya jenis ikan di sini juga sangat cocok sebagai arena memancing. Jika sudah puas menjelajahi dasar laut maka sempatkanlah menyusuri Pulau Umbrom yang terkenal dengan pasir putihnya dan juga ke Pulau Kelelawar yang menjadi rumah ribuan kelelawar.

4. Menyambangi Benteng Peninggalan Belanda di Kampung Lobo


Selain keindahan alam baik di permukaan maupun dasar laut, masih ada satu destinasi lagi yang sayang untuk dilewatkan jika berada di Teluk Triton. Tepatnya berada di Kampung Lobo, disana traveler bisa menyaksikan jejak peninggalan Hindia Belanda berupa benteng Fort du Bus yang dibangun pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1828.


Benteng Fort du Bus (c) adrian10fajri.files.wordpress.com
Benteng Fort du Bus 


Pembangunan benteng ini pada zaman dahulu sebagai penanda lahirnya koloni Hindia Belanda di tanah Papua.Ketika itu, Hindia Belanda bersedia mengangkat tiga penduduk pribumi untuk mengepalai tiga daerah, mereka adalah Raja Namatota, Raja Lokajihia yaitu Kasa, dan Lutu mereka itu adalah orang-orang terpandang di Lobo, Mewara dan Sendawan.

5. Pilihan Transportasi Menuju Teluk Triton dan Akomodasi di Lokasi


Mungkin disinilah kendala yang akan traveler temui ketika ingin menyambangi Teluk Triton. Anda benar-benar harus berusaha lebih keras untuk dapat mencapai lokasi ditambah dukungan finansial yang agak tebal tentunya. Karena satu-satunya transportasi yang tersedia adalah dengan melewati jalur laut.

Speedboat adalah satu-satunya alat transportasi menuju Teluk Triton (c) randyandanstkipsurya.files.wordpress.com


Ya, para traveler yang berkeinginan berlibur ke Teluk Triton tidak punya pilihan lain kecuali lewat jalur laut. Belum ada kapal wisata reguler yang melayani rute menuju teluk ini sehingga para traveler harus rela mengeluarkan biaya sebesar 4,5 juta untuk sekedar menyewa speedboat. Cukup mahal sebenarnya tapi hal ini berbanding lurus dengan apa yang akan Anda dapatkan di Teluk Triton nanti.


Jangan khawatir soal akomodasi di lokasi ini karena di Teluk Triton sudah dibangun penginapan-penginapan di sekitar kampung Lobo, salah satunya adalah penginapan Garuda. Atau Anda bisa kembali ke kota Kaimana dan menginap di sana. Di kota Kaimana ini Anda akan dengan mudah menemukan tempat menginap yang nyaman untuk menghabiskan malam panjang Anda. Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan liburan Anda ke Teluk Triton.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar