1. Stadion Utama Gelora Bung Karno – Stadion Kebanggan Bangsa Indonesia
Stadion yang kerap menggelar pertandingan sepakbola Internasional ini
berada di kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno, Jakarta.
Awal pembangunan stadion ini adalah sebagai kelengkapan sarana dan
prasarana dalam rangka Asian Games tahun 1962 yang pada waktu
itu Jakarta terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara olahraga
se Asia tersebut.
Nama Stadion Utama Gelora Bung Karno diberikan untuk menghormati
presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno yang menjadi salah satu
penggagas dibangunnya stadion serbaguna tersebut. Meskipun namanya
sempat diubah menjadi Stadion Utama Senayan pada masa orde baru dalam
rangka menenggelamkan nama Soekarno, namun nama Gelora Bung Karno
kembali digunakan pasca reformasi 1998 melalui Surat Keputusan Presiden
No. 7/2001.
Stadion ini pula menjadi satu-satunya stadion yang benar-benar
berstandar Internasional. Dengan kapasitas penonton berjumlah 88 ribu
menjadikannya salah satu stadion terbesar di dunia. Pembangunan stadion
ini di danai dari kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar
AS.
2. Monumen Nasional – Monumen Perjuangan Para Pahlawan
Siapa yang sangka jika monumen yang menjadi ikon kota Jakarta dan
juga Indonesia ini adalah hasil gagasan Presiden pertama Indonesia, Ir.
Soekarno. Beliau memerintahkan untuk membangun sebuah monumen untuk
mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari
tangan penjajah Belanda sekaligus berfungsi sebagai landmark kota
Jakarta hingga akhirnya dibangunlah Monumen Nasional atau lebih populer
disingkat Monas ini.
Monumen setinggi 132 meter ini mulai dikerjakan pada tanggal 17
Agustus 1961 dan rampung dikerjakan pada pertengahan tahun 1975. Tugu
ini memiliki puncak berbentuk lidah api terbuat dari perunggu yang
dilapisi lembaran emas. Model ini melambangkan semangat perjuangan yang
membara dari rakyat Indonesia. Di dalam monumen ini juga terdapat museum
yang terdapat banyak diorama tentang kisah perjuangan rakyat Indonesia.
Di sana pula tersimpan naskah otentik kemerdekaan Indonesia.
3. Masjid Istiqlal – Masjid Terbesar di Asia Tenggara
Masjid Istiqlal menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara karena
sanggup menampung 120.000 jemaah. Bangunan yang juga tempat beribadah
umat Islam ini pembangunannya diprakarsai oleh Ir. Soekarno dan beliau
sendiri yang melakukan peletakan batu pertama pembangunan pada tanggal
24 Agustus 1951. Masjid ini terdiri dari lima lantai dan memiliki kubah
yang diameternya 45 meter.
Uniknya dari masjid ini adalah sang arsitek ternyata bukan orang
islam, melainkan pemeluk kristen protestan bernama Frederich Silaban.
Masjid Istiqlal dibangun di timur laut Monas. Selain dugunakan untuk
tempat beribadah umat Islam, masjid ini juga dimanfaatkan sebagai kantor
Majelis Ulama Indonesia, aktifitas sosial dan kegiatan umum lainnya.
Selain itu masjid ini juga manjadi salah satu daya tarik wisata yang
terkenal di Jakarta.
4. Wisma Nusantara – Gedung Perkantoran di Kawasan Bundaran HI
Gedung berikutnya yang merupakan gagasan Ir. Soekarno adalah Wisama
Nusantara. Sebuah gedung yang dimanfaatkan sebagai pusat perkantoran dan
bisnis ini dibangun pada tahun 1964 dan pengerjaannya selesai tiga
tahun berikutnya. Gedung ini menjadi gedung pencakar langit pertama
di Indonesia yang memiliki ketinggian di atas 100 meter.
Secara keseluruhan bangunan ini memiliki tinggi 117 meter yang
terbagi menjadi 30 lantai dan berdiri kokoh di kawasan Bundaran Hotel
Indonesia, Jakarta. Gedung ini juga berada tepat di dekat Hotel Nikko
dan berseberangan dengan Hotel Indonesia. Sang arsitek yang merancang
gedung Wisama Nusantara ini bernama Wiratman Wangsadinata, seorang
arsitek asli Indonesia.
5. Hotel Indonesia – Hotel Berbintang Pertama di Indonesia
Sejarah pembangunannya hampir mirip dengan pembangunan Stadion Utama
Gelora Bung Karno, yaitu sebagai sarana prasarana penunjang digelarnya
Asian Games pada tahun 1962 menjadikannya sebagai hotel berbintang
pertama yang di bangun di Jakarta, Indonesia. Hotel ini secara resmi
dibuka pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI pertama, Ir.
Soekarno dan memiliki slogan “A Dramatic Symbol of Free Nations Working
Together”.
Hotel yang menempati area seluas 25.082 meter persegi ini di arsiteki
oleh Abel Sorensen dan istrinya, Wendy, asal Amerika Serikat. Karena
pembangunannya yang sarat akan nilai historis maka pada tanggal 29 Maret
1993 Pemda DKI menetapkannya sebagai bangunan cagar budaya
melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475.
6. Patung Dirgantara – Patung Selamat Datang Jakarta
Mungkin masyarakat Jakarta lebih mengenal patung ini dengan nama
Patung Pancoran. Ya, karena letaknya berada di kawasan Pancoran, Jakarta
Selatan. Namun nama resmi dari patung yang menjadi gerbang masuk kota
Jakarta ini bernama Monumen Patung Dirgantara. Pada awalnya
rancangan patung tersebut didasarkan pada permintaan Bung Karno untuk
menampilkan keperkasaan Indonesia di bidang kedirgantaraan.
Dalam proses pembangunannya yang berlangsung pada tahun 1964 hingga
1965 ini melibatkan beberapa pihak. Misalnya saja untuk desain patung
mendapatkan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta sedang pengecorannya
dilakukan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta
pimpinan I Gardono. Arsitek dari patung Dirgantara ini sendiri adalah
Edhi Sunarso. Patung Pancoran ini dibangun tepat berada di bekas Markas
Besar TNI Angkatan Udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar