Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengajak anak-anak asuhnya
untuk lebih waspada dan siap dalam setiap pertandingan di babak delapan
besar Indonesia Super League (ISL) 2014. Hal itu guna meraih harapan
selama ini sebagai juara liga yang sesuai target dari awal musim.
"Penampilan kita harus semakin konsisten. Jalan menuju apa yang kita inginkan (juara) harus dimanfaatkan betul. Ini sudah semakin dekat," kata pelatih yang karib disapa Djanur ini.
Menghadapi Pelita Bandung Raya (PBR) di laga pembuka nanti pun, Djanur menilai pertandingan akan cukup berat bagi timnya. Terlebih, dua pertemuan terakhir di fase grup, Maung Bandung belum pernah menang.
Tidak hanya itu, pertandingan pertama pun akan menjadi berat karena anak-anak asuhnya membutuhkan adaptasi usai jeda pertandingan yang cukup lama sebelum bergulirnya babak Delapan Besar.
"Pertandingan perdana setelah jeda satu bulan, pasti ada faktor adaptasi pertandingan. Pelita Bandung Raya relatif utuh, kita tidak ada sembilan orang. Shahar ke Timnas senior, jadi semakin berkurang. Tapi kita akan tetap berjuang dan bekerja keras," ucapnya.
Sementara itu Persib juga mendukung rencana PT Liga Indonesia yang akan menerapkan tes doping menjelang babak delapan besar.
"Saya optimistis tim Persib dapat dengan mudah melewati tes tersebut. Sebab, sepengetahuan saya, para pemain tidak pernah berhubungan bahkan menggunakan hal tersebut," tambah Djanur.
"Selama ini pemain Persib atau pemain profesional lainnya di Indonesia yang saya tahu tidak pernah memakai hal-hal seperti itu. Intinya kita sudah siap dan menyambut baik atas hal itu," paparnya.
Djadjang mengaku, dirinya pun pernah melakukan tes tersebut di eranya. Meskipun setelah itu tidak pernah mendengar ada lagi tes. Bahkan, tentang hasil tes tersebut, Djadjang juga mengaku belum pernah mendengar atau mendapatkannya.
"Itu saja sih yang belum pernah dengar (hasil) apakah benar-benar bersih semua. Tapi, yang saya tahu memang belum pernah ada yang kena masalah ini," pungkas Djanur.
Tes doping menjelang Delapan Besar ini, untuk mengetahui adanya kecurangan sekaligus menjaga kompetisi berjalan dengan bersih sehingga sesuai dengan semangat fair play dalam sebuah pertandingan. Rencananya, LIGA akan menerapkan sampling doping control.Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengajak anak-anak asuhnya untuk lebih waspada dan siap dalam setiap pertandingan di babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014. Hal itu guna meraih harapan selama ini sebagai juara liga yang sesuai target dari awal musim.
Menghadapi Pelita Bandung Raya (PBR) di laga pembuka nanti pun, Djanur menilai pertandingan akan cukup berat bagi timnya. Terlebih, dua pertemuan terakhir di fase grup, Maung Bandung belum pernah menang.
Tidak hanya itu, pertandingan pertama pun akan menjadi berat karena anak-anak asuhnya membutuhkan adaptasi usai jeda pertandingan yang cukup lama sebelum bergulirnya babak Delapan Besar.
"Pertandingan perdana setelah jeda satu bulan, pasti ada faktor adaptasi pertandingan. Pelita Bandung Raya relatif utuh, kita tidak ada sembilan orang. Shahar ke Timnas senior, jadi semakin berkurang. Tapi kita akan tetap berjuang dan bekerja keras," ucapnya.
Sementara itu Persib juga mendukung rencana PT Liga Indonesia yang akan menerapkan tes doping menjelang babak delapan besar.
"Saya optimistis tim Persib dapat dengan mudah melewati tes tersebut. Sebab, sepengetahuan saya, para pemain tidak pernah berhubungan bahkan menggunakan hal tersebut," tambah Djanur.
"Selama ini pemain Persib atau pemain profesional lainnya di Indonesia yang saya tahu tidak pernah memakai hal-hal seperti itu. Intinya kita sudah siap dan menyambut baik atas hal itu," paparnya.
Djadjang mengaku, dirinya pun pernah melakukan tes tersebut di eranya. Meskipun setelah itu tidak pernah mendengar ada lagi tes. Bahkan, tentang hasil tes tersebut, Djadjang juga mengaku belum pernah mendengar atau mendapatkannya.
"Itu saja sih yang belum pernah dengar (hasil) apakah benar-benar bersih semua. Tapi, yang saya tahu memang belum pernah ada yang kena masalah ini," pungkas Djanur.
Tes doping menjelang Delapan Besar ini, untuk mengetahui adanya kecurangan sekaligus menjaga kompetisi berjalan dengan bersih sehingga sesuai dengan semangat fair play dalam sebuah pertandingan. Rencananya, LIGA akan menerapkan sampling doping control.
"Penampilan kita harus semakin konsisten. Jalan menuju apa yang kita inginkan (juara) harus dimanfaatkan betul. Ini sudah semakin dekat," kata pelatih yang karib disapa Djanur ini.
Menghadapi Pelita Bandung Raya (PBR) di laga pembuka nanti pun, Djanur menilai pertandingan akan cukup berat bagi timnya. Terlebih, dua pertemuan terakhir di fase grup, Maung Bandung belum pernah menang.
Tidak hanya itu, pertandingan pertama pun akan menjadi berat karena anak-anak asuhnya membutuhkan adaptasi usai jeda pertandingan yang cukup lama sebelum bergulirnya babak Delapan Besar.
"Pertandingan perdana setelah jeda satu bulan, pasti ada faktor adaptasi pertandingan. Pelita Bandung Raya relatif utuh, kita tidak ada sembilan orang. Shahar ke Timnas senior, jadi semakin berkurang. Tapi kita akan tetap berjuang dan bekerja keras," ucapnya.
Sementara itu Persib juga mendukung rencana PT Liga Indonesia yang akan menerapkan tes doping menjelang babak delapan besar.
"Saya optimistis tim Persib dapat dengan mudah melewati tes tersebut. Sebab, sepengetahuan saya, para pemain tidak pernah berhubungan bahkan menggunakan hal tersebut," tambah Djanur.
"Selama ini pemain Persib atau pemain profesional lainnya di Indonesia yang saya tahu tidak pernah memakai hal-hal seperti itu. Intinya kita sudah siap dan menyambut baik atas hal itu," paparnya.
Djadjang mengaku, dirinya pun pernah melakukan tes tersebut di eranya. Meskipun setelah itu tidak pernah mendengar ada lagi tes. Bahkan, tentang hasil tes tersebut, Djadjang juga mengaku belum pernah mendengar atau mendapatkannya.
"Itu saja sih yang belum pernah dengar (hasil) apakah benar-benar bersih semua. Tapi, yang saya tahu memang belum pernah ada yang kena masalah ini," pungkas Djanur.
Tes doping menjelang Delapan Besar ini, untuk mengetahui adanya kecurangan sekaligus menjaga kompetisi berjalan dengan bersih sehingga sesuai dengan semangat fair play dalam sebuah pertandingan. Rencananya, LIGA akan menerapkan sampling doping control.Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengajak anak-anak asuhnya untuk lebih waspada dan siap dalam setiap pertandingan di babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014. Hal itu guna meraih harapan selama ini sebagai juara liga yang sesuai target dari awal musim.
Menghadapi Pelita Bandung Raya (PBR) di laga pembuka nanti pun, Djanur menilai pertandingan akan cukup berat bagi timnya. Terlebih, dua pertemuan terakhir di fase grup, Maung Bandung belum pernah menang.
Tidak hanya itu, pertandingan pertama pun akan menjadi berat karena anak-anak asuhnya membutuhkan adaptasi usai jeda pertandingan yang cukup lama sebelum bergulirnya babak Delapan Besar.
"Pertandingan perdana setelah jeda satu bulan, pasti ada faktor adaptasi pertandingan. Pelita Bandung Raya relatif utuh, kita tidak ada sembilan orang. Shahar ke Timnas senior, jadi semakin berkurang. Tapi kita akan tetap berjuang dan bekerja keras," ucapnya.
Sementara itu Persib juga mendukung rencana PT Liga Indonesia yang akan menerapkan tes doping menjelang babak delapan besar.
"Saya optimistis tim Persib dapat dengan mudah melewati tes tersebut. Sebab, sepengetahuan saya, para pemain tidak pernah berhubungan bahkan menggunakan hal tersebut," tambah Djanur.
"Selama ini pemain Persib atau pemain profesional lainnya di Indonesia yang saya tahu tidak pernah memakai hal-hal seperti itu. Intinya kita sudah siap dan menyambut baik atas hal itu," paparnya.
Djadjang mengaku, dirinya pun pernah melakukan tes tersebut di eranya. Meskipun setelah itu tidak pernah mendengar ada lagi tes. Bahkan, tentang hasil tes tersebut, Djadjang juga mengaku belum pernah mendengar atau mendapatkannya.
"Itu saja sih yang belum pernah dengar (hasil) apakah benar-benar bersih semua. Tapi, yang saya tahu memang belum pernah ada yang kena masalah ini," pungkas Djanur.
Tes doping menjelang Delapan Besar ini, untuk mengetahui adanya kecurangan sekaligus menjaga kompetisi berjalan dengan bersih sehingga sesuai dengan semangat fair play dalam sebuah pertandingan. Rencananya, LIGA akan menerapkan sampling doping control.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar