Kapal Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) diduga hilang
di Tambelan, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) sejak tiga minggu lalu.
Belum diketahui penyebab hilangnya kapal patroli tersebut. Di dalam
kapal itu terdapat 5 orang termasuk nelayan dan satu orang anggota
TNI-AL.
Lurah Sekuni, Kecamatan Tambelan, mengatakan ada 5 orang yang berpatroli termasuk 1 orang anggota TNI AL.
"Kalau mereka nelayan mencari ikan, maka itu menjadi tanggung jawab
kami untuk mencari. Namun jika mereka berpatroli maka bukan wewenang
kami," katanya saat dihubungi Tribun Batam (Tribunnews.com Network), Rabu (17/9/2014).
Keempat warga Tambelan
yang hilang tersebut adalah warga Kelurahan Sekuni dan Desa Hilir.
Jumarik yang merupakan nakhoda kapal dan 3 rekannya adalah warga
pendatang dari Pulau Jawa. Salah satu dari mereka sudah menikah dengan
warga Tambelan.
"Untuk siapa-siapa namanya saya tidak tahu persis, karena mereka yang tiga orang lagi adalah warga Desa Hilir," terangnya
Sementara itu, Kapolres Bintan AKBP Kristiaji melalui Kasat Polair Bintan Adi Sucipto membenarkan adanya laporan hilangnya empat nelayan bersama seorang anggota TNI AL di perairan Tambelan.
"Informasi yang kami terima, mereka menghilang sejak tiga minggu
lalu. Sampai dengan detik ini masih belum ditemukan," kata Adi Sucipto.
Menurut Adi, empat warga Tambelan dan satu anggota TNI AL berlayar dengan pompong nelayan. Belum tahu apa motif hilangnya empat nelayan dan satu orang anggota TNI AL ini. Hingga kemarin anggota kepolisian bersama masyarakat nelayan di Tambelan, masih terus melakukan pencarian.
"Namun diduga kelimanya disandera oleh nelayan Thailand saat mereka
melaut di kawasan perbatasan perairan Tambelan. Atau mungkin juga
dibajak petugas patroli Thailand," sebutnya.
Menurut Adi, pihaknya tetap berusaha melakukan koordinasi dengan
petugas di Tambelan, apabila para korban sudah berhasil ditemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar